Setelah
menikah kami tinggal di apertemen yang dibeli oleh mas ilyas. Beberapa bulan
kemudian aku mengundurkan diri dari pekerjaanku atas kemauanku sendiri dan
dorongan dari mas ilyas, supaya aku lebih bisa merawat mas ilyas sebagai
seorang istri. Saya beruntung mendapatkan mas ilyas. Dia lelaki yang sangat
romantis, kasih sayangnya yang hanya tertuju padaku, dan tutur katanya yang
begitu lemah lembut yang membuat ku jatuh cinta padanya. Serta mas ilyas orang
yang sangat bijaksana menurutku. Setiap mas ilyas pulang dari kerja, mas ilyas
memberiku sekuntum mawar yang begitu indah dan mencium keningku. Dan terjadilah
tragedi yang dilakukan pasangan suami istri .sungguh Begitu indah kisah cinta
kami.
Berbulan-bulan
pun kami lalui hingga tak terasa pernikahan kami mencapai lima tahun tanpa ada
masalah dan pertengkaran yang kami hadapi, banyak orang-orang yang cemburu dengan
kehidupan rumah tangga kami ini. Tapi semua itu terasa belum lengkap tanpa
adanya tangisan dari seorang bayi. Yahh,, sampai sekarang kami belum mempunyai
keturunan. Kami pun telah berobat kemana-mana tapi belum mendapatkan hasil
apa-apa. Berbagai dokter profesional pun kami datangi. Bahkan kami berobat
sampai ke luar negeri tapi hasilnya tetap nihil. Kedua orang tua kami mengeluh
karena kami belum mendapatkan keturunan. Terutama orang tua dari mas ilyas. Dia
sangat nenginginkan untuk mepunyai cucu dari anak kesayangannya. Aku tak dapat
membahagiakan mertua ku, aku tak dapat membahagiakan kedua orang tuaku, dan aku
tak dapat membahagiakan mas ilyas. Hatiku sakit ketika mas ilyas mengigau
seakan bermain-main dengan anak-anak dan memanggil anak-anak tersebut sesuai
nama yang telah kami tentukan sebelumnya. Terlebih aku menangis melihat
kesabaran suamiku menahan keinginannya mempunyai anak dari rahimku. Aku begitu
tak berguna jadi istri. Suatu hari kak rini mengadakan Aqiqah di rumah mertua
kuu. Kami pun diundang, aku dan suamiku bersiap-siap menuju rumah mertuaku, tapi
aku bilang kepada mas ilyas kalau aku malu mendatangi acara itu, karna aku
belum punya anak untuk mas ilyas dan mertuaku. Tapi mas ilyas pun berbicara
dengan lemah lembutnya kepadaku,, seolah-olah tidak ada hal yang akan terjadi.
Sesampaiku disana mertuaku menyambut suamiku dan menariknya masuk kedalam satu
ruangan dan membicarakan hal yang serius. Aku pun terheran-heran, tapi aku
mengalihkan fikiranku dengan bergegas ke ruang tamu mangambil secangkir teh
yang disediakan untuk para tamu undangan. setelah mas ilyas keluar dari ruangan
itu, mas ilyas nampak terlihat murung. Dan tak mau menyapaku, seolah-olah dia
marah terhadapku. Berapa kali ku tanya, mas ilyas tetap diam dan seakan-akan
menangis tapi dia tak mau membicarakannya. Pada saat itulah mulai ada
pertengkaran antara hubungan pernikahan kami. Aku pun menangis dan
teheran-heran dengan tingkah suamiku yang sekarang.dan bertanya-tanya, Ada apa
sebenarnya??
Setahun
kemudian.Kebiasaan suamiku yang dulu pun kian memudar dan akhirnya lenyap. Kami
pun jarang tidur seranjang lagi. Mas ilyas lebih banyak meluangkan waktunya
untuk kerja dan kerumah orang tuanya. Akupun ditinggal olehnya sendirian.
Sehari sebelum tragedi yang tak pernah ku duga, mas ilyas datang dan langsung
menyapaku. Awalnya aku pun senang dengan kedatangan mas ilyas. Tapi setelah itu
mas ilyas bertanya dengan kata-kata yang kasar dan mengiris hatiku, “kau ingin
aku menceraikan mu atau kau membiarkanku untuk poligami?” kata mas ilyas. Aku
tak kuasa menahan air mataku, mengapa mas ilyas tega berbuat seperti itu
terhadapku disaat aku dan mas ilyas sudah mempunyai janin di kandungankuu. Tapi
mas ilyas belum mengetahuinya. “mengapa mas?? Aku ini sedang hamil mas, ada
janin di rahimku”‼ kataku
“apa??
Janin?? Aku tak pernah menggaulimu.. pasti itu janin dari mantan mu itu, kau
kembali berhubungan dengan dia kan?” Kata mas ilyas
“astagfirullah
mas, istigfar.. aku tak pernah berhubungan lagi dengannya setelah kita pacaran
dulu” kataku
“bulan tiga
depan aku akan menikah dengan mantanku, kau akan ku ceraikan”kata mas ilyas
“jangan mas,
lebih baik kau madu saja aku. Tapi demi allah aku tak pernah berhubungan lagi
dengan mantankuu itu.” Kataku
“alasan
kamu…..”kata mas ilyas sembari pergi dari hadapankuu dan keluar rumah.
Akupun
terisak-isak melihat undangan pernikahan yang dibawa suamiku. Mulai saat itu
aku pun mulai jatuh pingsan di lantai keesokan harinya aku pun berobat kedokter
dan melalui tahap yang lama karna memberikan sampel darahkuu untuk diperiksa di
lab. Dan segera melakukan ct. scan . hari berikutnya aku pun kembali kerumah
sakit untuk mengetahui hasilnya. Dokter pun mengatakan aku terkena kangker
stadium 4 yang menyerang otak ku. Ya allah, cobaan apa yg kau berikan kepada
hambamu ini… hamba tak sanggup hadapi semua ini. Hamba begitu bingung.
Makin hari
kangker itu menyerang seluruh tubuhku. Perasaanku tercampur aduk. Aku kaget dan
tak berdaya ketika tubuh kuu tiba-tiba begemetar dan tak terasa ada darah yang
yang keluar dari hidung dan mulutku. Astagfirullah, aku begitu taku. Tiba-tiba
saja tubuhku tergeletak pingsan di lantai. Setelah tak sadarkan diri aku kaget
karena tubuhku yang tadinya berada di lantai tiba-tiba ada di atas kasur.
Tiba-tiba mas ilyas masuk ke kamar dan mulai terlihat tersenyum dan mulai
lembut nada bicaranya. Karena mungkin dia kasihan melihatku tergeletak di
lantai. Ahh sudahlahhh yang jelas mas ilyas sudah mengunjungiku. “knpa mas
kemari? maksudku apa mas ilyas sudah tidak marah lagi denganku ? “ kataku
“gini, besok
acara pernikahan ku dengan airin, kamu mau datang ke acaraku di rumah mama..?
kedatanganku kesini untuk menjemputmu ikut denganku jika kamu mauu”‼kata mas ilyas
“aku mau
mas”‼ dengan nada yang terpaksa dan sedih
“sebenarnya
aku masihh sangat mencintaimu,dan menyayangimu, tapi mama memberiku ini”! kata
mas ilyas sambil menunjukkan foto-foto ku dengan mantanku mas nugi. “apa karna
ini mas marah terhadapku, dan berniat untuk menceraikan ku??” kataku
Sambil
mengangguk mas ilyas menjawab “ iyya.”
“astagfirullah
mas, demi allah, aku tidak seburuk itu, kamu satu-satunya lelaki yang ada di
hatiku mas, tapi mau bagaimana lagi, acara pernikahan mas besok.. insyaalaah
aku akan datang” kataku sambil meneteskan air mata
Keesokan
harinya pada saat mas ilyas menikah, aku tak menghadiri pernikahannya, karna
penyakitku makin bertambah ganas. Dan aku pun menitipkan pesan pada mas ilyas
melalui notebook yang diberinya kepadaku.
“Mas ilyas,
maafkan aku yang tak hadir dalam acara pernikahan kamu bukan karna aku tak mau,
tapi karna rasa sakit yang tak bisa kutahan lagi, aku terkena KANGKER OTAK
STADIUM 4. Setahun yang lalu penyakit itu menyerang otakku. Tapi makin hari
penyakit itu menjalar di seluruh tubuhku. Aku ingin beritahu mas, tapi tak
pernah kudapat waktu yang tepat. Mas ilyas marah terus kepadaku, mungkin saat
mas ilyas sudah membaca pesanku ini. Aku sudah tak berada disamping mas ilyas.
Maafkan aku mas.. maafkan akuu!! Demi allah lelaki itu bukan siapa-siapaku. Mas
ilyas tak usah lagi marah kepadaku, aku sayang sekali sama mas ilyas, sayang
sekali mas, satu yang aku minta mas.
Jangan lupa panjatkan doa untukku dan doa
untuk bayi yang ada dikandunganku ini. Ini darah daging mas ilyas sendiri.
Terima kasih atas semuanya mas.
Assalamu
alaikum
Istrimu
Adinda
Humairah”
Setelah
menulis pesan itu, adinda pun berbaring di tempat tidurnya. Lalu mengucapkan
kalimat syahadat sekejap adinda pun menghembuskan nafas terrakhirnya itu.
Mas ilyas
pun datang dan ekspresi wajah yang kaget dengan keadaan rumah yang begitu sepi,
mas ilyas pun hendak masuk ke kamar. Mas ilyas terkejut dan langung mendekati
adinda yang terbujur kaku di tempat tidur. “INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI’UN
adinda, knpa kamu tinggalkan aku adinda? Aku tak menikah dengan airin, aku
lebih memilih mu.. aku sangat mencintaimu adinda ” mata mas ilyas pun tertuju pada notebook yang
masih on di atas meja.
Sembari
membaca pesan yang di tulis oleh adinda. Mas ilyas pun meneteskan air matanya
dan menyesali perbuatannya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar